Translate

Selasa, 12 November 2013

SEKILAS KERATON RATU BOKO

Ratu Boko merupakan sebuah situs arkeologi berupa keraton Kerajaan Mataram kuno dari abad ke-8, cikal bakal pendiri Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Situs ini terletak 2 Km arah selatan Candi Prambanan, 18 Km arah timur kota Yogyakarta dan terletak diatas bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seribu seluas kurang lebih 250.000m2 dengan ketinggian kurang lebih 195.97m.
Sumber Prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran tahun 746-784 M, kawasan Situs Ratu Boko disebut Abhayagiri Wihara. Abhaya berarti tidak ada bahaya, giri berarti bukit, Wihara berarti Asrama. Dengan demikian Abhayagiri Wihara berarti Asrama para Biksu yang terletak di atas bukit penuh kedamaian.
Tahun 1790 Van Boeckholtz menemukan adanya reruntuhan kepurbakalaan diatas bukit Ratu Boko. Seratus tahun kemudian FDK Bosch mengadakan penelitian yang diberi judul “Keraton Van Ratoe Boko”. Maka situs kepurbakalaan ini dikenal dengan nama KERATON RATU BOKO.
Nama Keraton berasal dari kata Ka-DA-Tu-An yang artinya tempat istana raja, Ratu berarti raja, Boko berarti Bangau. Pengertian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, siapa yang disebut Raja/ratu Bangau itu, apakah nama seorang penguasa atau nama burung yang sering hinggap di kawasan perbukitan Ratu Boko…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar