Translate

Selasa, 12 November 2013

LEBAH MADU DAN KEAJAIBAN ARSITEKTURAL SARANG MADU

 Lebah menghasilkan lebih banyak madu daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal dengan struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah kita bertanya, mengapa harus heksagonal ? mengapa tidak pentagonal atau oktagonal ?.

Para ahli matematika yang mencari jawaban atas pertayaan tersebut akhirnya mencapai sebuah kesimpulan menarik”Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum sebuah ruang”.
Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat. Metode yang digunakan untuk membangunpun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga tempat yang berbeda dan menjalin sarangnya secara serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon yang identik kemudian menjalinnya menjadi satu dan bertemu di tengah- tengah. Titik-titik sambungannya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan.
Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang mengatur mahluk-mahluk ini. Tetapi para evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan konsep”insting” dan mencoba mengajukannya dengan sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada peran “insting” yang mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada satu kebijakan agung yang mengatur seluruh mahluk kecil ini.
Tegasnya, Allah pencipta mahluk-mahluk kecil ini”mengilhami” mereka dengan apa yang harus mereka kerjakan. Fakta ini dinyatakan dalam Alquran 14 abad yang lalu:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahal 16:68-69). (Sumber Harun Yahya/Fakta pada penciptaan/keruntuhan teori evolusi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar